Laman

Kamis, 24 April 2014

Malam Rindu



“Dulu disaat kita jatuh cinta pada pandangan pertama, kita pernah saling memandang hingga mata kita tersakiti”


Urusan rindu saya tidak pernah bercanda, ternyata kamu sangat mudah untuk dirindukan, Terutama dimalam yang penuh dengan keheningan. Pikiranku selalu menggambarkanmu seperti kumpulan foto dan video yang sangat indah, bahkan itu mengalahkan keindahan pelangi.


Malam ini pikiran itu kembali, menggambarkan tingkah-tingkahmu yang bisa membuatku tertawa lepas. Kali ini rasa rindu itu menjadi kenangan, kenangan disaat kau berlari-larian disuatu taman yang agak ramai dan indah, kau berlari sambil berlari seolah-olah kau berada di film india, sampai kau tidak menyadari bahwa ada beberapa orang yang melihatmu dengan pandangan aneh dan berusaha menahan tawanya karena tingkahmu, lalu saya menarikmu untuk diam dipelukanku agar kau tidak ditertawakan oleh orang yang melihatmu tadi, ah itu sangat konyol, namun sekarang aku merindukan kenangan itu dan aku berharap waktu bisa diputar agar semua kenangan itu setidaknya terulang sekali lagi saja.

Apa kau tau?

Bahwa malam bisa membuatku bisa mengingat semuanya. Setelah aku sadar bahwa kau sekarang sudah bersama orang lain, aku hanya terpaku dengan pikiran kosong yang seketika menyelimutiku. Namun sekarang aku disini masih menunggu untuk kenangan itu terulang sekali lagi. Semoga saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar