Ketika berteduh sendiri dari badai disudut kota dan duduk melamun tanpa lamunan yang jelas, tiba-tiba teringat sebuah kenangan, iya kenangan bersama orang yang pernah aku cintai dulu, kenangan itu berbicara lewat pikiran dan juga hati.
Tidak lama kemudian, aku tersentak, bukan tersentak karena
petir yang menggelegar atau suara gemuru hujan, tapi tersentak karena kenangan
itu teringat kembali, seakan-akan kenangan itu terputar kembali seperti sebuah
film, iya film yang bertemakan tentang kesedihan.
Entah apa yang terjadi, suara petir dan hujan sudah tidak
terdengar lagi, hati ku berkata “apakah
badai sudah berhenti ?”, namun tiba-tiba terdengar suara terdengar didalam
pikiranku, iya aku sadar suara itu berasal dari kenangan yang sedang aku tonton
bagaikan film.
Sebut saja Puri,
dia adalah orang yang ada dalam kenangan yang aku pikirkan saat ini, aku ingat
dia pernah berkata “aku engga pernah
cinta sama kamu, aku jadi pacar kamu karena aku engga enak sama kamu yang udah
suka sama aku sejak 2 tahun lalu”.
Tanpa sadar air mata perlahan menetes dan seakan rasa sakit
itu datang lagi seperti saat itu, iya saat pertama kali Puri mengucapkan kata-kata itu, aku tersadar dan aku terbangun dari
duduk dan berusaha menghilangkan semua
kenangan-kenangan sedih itu, namun aku yakin pasti suatu saat nanti kenangan
itu akan berbicara lagi kepadaku.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar